Thursday, January 13, 2011

Merapi

Jam set. 5 teng bangun dari peraduan. Akhirnya bisa bangun pagi, iya lah ada yg bangunin kok. Kebetulan temen gue, panggil saja 'bunga', eh bukan cewek lho ya tapi. Ntar kalo gue nginepin cwe di rumah gue, apa kata dunia? eh apa kata tetangga? Tuh kan jadi ngelantur. Ehm, let's back to the topic.

Kebetulan hari itu (Minggu, 12-12-2010) temen gue Mop, nginep di rumah. Dia ngajakin spotting di puncak merapi, eh buset gile bener nih anak. Merapi masih dalam kondisi siaga dia ngajakin ke puncak. Woy bukan puncak merapi woy, tapi puncak asmara! Apa? puncak asmara? pagi-pagi gini udah mo gituan?? Maksudnya, kita mo spotting di kaki gunung merapi, ingat lho ya kaki, bukan selangkangan ataupun puncak asmara, eh merapi!! Nah, pagi itu kita berdua bangun jam setengah 5 pagi, dan setelah sholat subuh, kita langsung off to Merapi.

Ternyata tak disangka-sangka tak dinyana-nyana, jam set. 6 pagi kita sampe di desa Umbulharjo. Eh, atau Cangkringan ya? agak lupa nih, CMIIW yaa. Dan temen gue yg satunya lagi, si Eko juga akhirnya memutuskan untuk menyusul. Dia datang setengah jam lebih telat dari kita alias jam 6an. Oiya, setibanya disana, unexpected banget. Selain pertama kali setelah bencana tersebut, desa tersebut ludes des. Hanya tersisa kerangka2 pohon tak berdaun. Kering, gersang dan rame! Hah? Rame? iya bener rame. Ternyata mulai banyak pengunjung2 yang datang kesitu. Dan semakin siang semakin rame.

Sekitar dua jam kita disana, spotting gunung serta beberapa bangunan dan kondisi alam di sekitar merapi. Sungguh ini benar-benar kekuasaan Tuhan. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri belahan gunung merapu yang menghadap ke selatan. Serta tertutupnya aliran sungai oleh tebalnya debu vulkanik. Benar-benar sebuah misteri Illahi. Tempat ini tak menyisakan apapun, kecuali gunung Merapi itu sendiri. Indah!!!!

0 comments:

Post a Comment